Email
Istilah email follow-up saya gunakan untuk kegiatan memberikan pengarahan atau petunjuk kepada para downline atau mitra yang sudah melakukan registrasi dalam keanggotaan program bisnis online yang saya ikuti. Sama sekali bukan mengarah pada kegiatan promosi dengan melakukan penyebaran email. Sebab saya tidak pernah melakukan kegiatan promosi dengan cara itu. Sebab banyak orang menganggap itu sebagai spam. Tentunya terasa tidak menyenangkan jika kita selalu menerima email yang tidak kita inginkan. Dalam arti bukan email yang sedang kita tunggu-tunggu Hasil dari kegiatan kita dalam mempromosikan program bisnis online atau produk-produk tertentu yang kita tawarkan secara online adalah adanya beberapa orang yang melakukan registrasi atau tertarik untuk membeli produk yang kita tawarkan. Disini saya hanya membicarakan tentang orang-orang yang sudah mendaftar (registrasi) menjadi member/mitra program bisnis online yang sudah kita promosikan. Umumnya kita menyebut mereka sebagai downline atau calon downline kita dalam keanggotaan sebuah program bisnis online. Biasanya setelah melakukan registrasi, para downline tersebut tidak segera melakukan aktifasi atau melakukan pembayaran / penyetoran uang untuk mengaktifkan keanggotaannya. Jika belum melakukan aktifasi maka mereka belum berhak atas komisi atau bonus sehubungan dengan perkembangan jaringan atau perkembangan aset pada program bisnis online yang diikutinya. Dan jumlah mereka yang menunda tindakan aktifasi itu tidak sedikit. Bahkan jauh lebih banyak dibandingkan dengan downline yang segera melakukan aktifasi. Untuk itulah perlu adanya follow-up dari sponsor atau upline. Dan cara mem-follow-up yang praktis dan murah adalah dengan mengirimkan email yang bisa disebar serentak kepada para member / anggota yang diinginkan. Sejauh tidak untuk tujuan diluar program bisnis online dimaksud, pengiriman email follow-up tidak saya anggap sebagai kegiatan spamer. Ini merupakan konskwensi saat seseorang melakukan registrasi pada keanggotaan sebuah program bisnis online atau keanggotaan perkumpulan yang lain. Selalu ada pengarahan atau petunjuk yang akan diberikan oleh anggota senior atau sponsor/upline jika dipandang perlu. Dengan catatan, pengiriman email follow-up tidak dengan frekwensi yang berlebihan. Paling tidak, jeda waktu terdekat adalah satu minggu sekali hingga tercipta kondisi yang diinginkan. Ada sebagian rekan-rekan dalam keanggotaan sebuah program bisnis online yang mungkin terganggu dengan email follow-up ini. Tapi di awal redaksi email biasanya saya sudah mencantumkan bahwa mereka mendapat kiriman email tersebut dikarena mereka telah melakukan pendaftaran sebagai anggota. Pada kalimat itu saya mencoba mengisyaratkan bahwa itu merupakan konskwensi yang harus diterima. Jika tidak ingin mendapatkan email follow-up untuk melakukan aktifasi, jangan pernah melakukan aktifasi. Sebab saya bisa melihat status keanggotaan mereka yang belum aktif pada menu jaringan downline. Selama mereka belum melakukan aktifasi maka saya akan terus melakukan follow-up dengan cara mengirimkan email secara periodik. Terkecuali account ID, nama, dan alamat email mereka sudah terhapus dari daftar nama pada jaringan downline / member. Mengapa saya lebih suka mengatakan bahwa menerima email follow-up merupakan konskwensi bagi mereka yang belum melakukan aktifasi? Saya hanya ingin agar orang lebih bisa menghargai eksistensi bisnis online. Bidang bisnis ini bukan untuk mereka yang suka iseng. Karena untuk berhasil dalam berbisnis online, orang harus mau bekerja keras, bersemangat, dan pantang menyerah. Sebab bisnis online bukan cara untuk menunggu uang yang jatuh dari langit. Tidak ada keajaiban dalam bisnis online.
7 years ago