Mobil yang lama
Anggota DPR Venna Melinda berpendapat agar para pejabat negara menggunakan mobil milik masing-masing, mengingat kondisi masyarakat Indonesia yang masih membutuhkan banyak hal. "Mungkin, kalau kita masih bisa memakai (mobil) yang lama dan masih bisa dipakai, mendingan yang lama saja. Apalagi dengan kondisi masyarakat masih membutuhkan banyak hal," ujar anggota DPR Komisi X asal Fraksi Partai Demokrat ini, di sela-sela perayaan hari jadi Mooryati Soedibyo, belum lama ini, di Jakarta.
Pemerintah baru saja menyediakan 79 unit mobil dinas baru, Toyota Crown Royal Saloon, untuk para pembantu presiden di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu dan sejumlah pejabat tinggi negara. Menurut Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, anggaran pembelian puluhan unit mobil tersebut telah dikonsultasikan melalui Menteri Keuangan dari anggaran Departemen Keuangan kepada DPR. "Itu proses (konsultasi) dimulai sejak awal pertengahan 2009 sebelum pemilu dan pemilihan presiden dan niatnya disiapkan untuk kabinet yang akan datang," katanya seraya mengatakan bahwa harga setiap mobilnya tidak mencapai Rp 1 miliar," ujar Sudi, seperti dilansir dari Antara.
Nah, lantaran pembelian mobil-mobil gres tersebut telah disetujui pemerintah dan para wakil rakyat, kata Venna, ya apa boleh buat, ke-79 unit mobil dinas baru itu haruslah dipakai. "Kalau itu sudah menjadi satu keputusan, dan memang sudah ada anggarannya, mungkin bisa juga untuk dipakai. Tapi ada juga yang punya idealisme, lalu mengembalikan, itu juga saya hargai," ujarnya.
Oleh karenanya, Venna memilih mengambil "jalan tengah" untuk menyikapi keputusan yang diambil masing-masing dari pejabat negara tersebut, terkait jatah mobil dinas baru tersebut. "Saya lebih cenderung menghargai semua keputusan individu, untuk menyikapi mau diterima atau mau dikembalikan. Tapi ya memang harus diakui, memang ada suatu keputusan yang sudah diambil dari periode yang lalu dan saya hargai itu," demikian Venna.
gatra.com
7 years ago