Sering kali kita membaca tutorial tentang pemilihan tempat peletakkan kode iklan teks link atau banner pada space blog kita. Saya setuju bahwa sebaiknya iklan-iklan tersebut diletakkan pada bagian yang strategis di halaman blog. Jangan sampai malah diletakkan di tempat-tempat yang justru luput dari penglihatan pengunjung blog. Ini bertujuan agar pengunjung blog bisa langsung melihat iklan-iklan tersebut disamping content blog kita tentunya. Dengan cara ini kemungkinan besar para pengunjung blog akan melakukan klik pada iklan. Semakin banyak pengunjung blog yang melakukan klik pada iklan maka makin banyak juga penghasilan kita sebagai publisher (penayang iklan) pada sebuah program PPC (Pay per Click).
Tapi ada saran dari beberapa top publisher yang saya kurang setujui. Yaitu anjuran meletakkan kode iklan (terutama iklan teks link) pada menu navigasi yang bertujuan agar pengunjung mengira iklan-iklan tersebut adalah bagian dari menu blog. Sepanjang tidak memberikan anjuran atau ajakan untuk melakukan klik pada "menu" tersebut, mungkin bisa dianggap sah dan tidak melanggar TOS dari layanan program PPC yang kita ikuti. Tapi saya cenderung menganggap bahwa ini strategi yang kurang etis. Mengapa demikian?
Jika Anda seorang pemiliki iklan yang berpromosi dengan menggunakan jasa penyelenggara PPC, tentu Anda menginginkan agar klik yang terjadi pada iklan Anda adalah klik yang benar-benar berkualitas. Artinya klik yang kemungkinan besar akan menghasilkan pembelian jika Anda menjual produk atau terjadinya registrasi jika Anda menawarkan keanggotaan sebuah program bisnis online. Itu hanya terjadi jika pengunjung yang melakukan klik pada iklan Anda adalah orang yang tertarik pada redaksi iklan. Orang itu menyadari bahwa yang dia klik tersebut adalah content iklan dan merupakan sebuah penawaran.
Sekarang coba bayangkan jika klik yang terjadi pada iklan ternyata merupakan klik yang tidak sengaja, atau klik salah kira karena pelaku klik mengira teks link yang di-klik-nya itu adalah sebuah menu navigasi pada blog. Memang setelah itu ada kemungkinan terjadinya pembelian atau registrasi, tapi kemungkinannya sangat kecil. Jika itu sering kali terjadi, maka pemiliki iklan menjadi rugi karena promosi onlinennya menjadi tidak tepat sasaran. Karena begitu banyaknya publisher yang menerapkan strategi seperti ini, akhirnya banyak juga pemilik iklan yang mendapatkan kerugian dan pada akhirnya enggan menggunakan jasa penyelenggara PPC untuk berpromosi online.
Jika banyak pemilik iklan yang sudah tidak mau lagi menggunakan jasa penyelenggara PPC maka usaha penyelenggaraan iklan PPC pun akan bangkrut. Jika semua penyelenggara PPC bangkrut maka tidak ada lagi blogger yang bisa menjadi publisher.
Sebagai seorang blogger, saya hanya ingin melindungi kepentingan pemilik iklan. Saya berusaha mencoba berbisnis dengan cara-cara yang etis. Khususnya bisnis sebagai publisher ini. Berusaha untuk tidak melakukan klik pada iklan PPC yang terpasang pada blog saya, apalagi mengikuti arisan klik. Dan tidak menyamarkan iklan agar terlihat seperti sebuah menu navigasi pada blog. Biarlah pengunjung langsung mengetahui bahwa itu memang iklan. Jika dia tertarik pada redaksi iklan tersebut, dia akan melakukan klik dengan sadar dan paham. Bukan karena tidak sengaja atau salah kira.
7 years ago